BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alga
adalah organisme berpigmen yang tubuhnya berupa thallus dengan alat reproduksi
yang pada umumnya berupa sel tunggal. Namun ada alga yang alat reproduksinya
berupa sel banyak.
Chlorophyta
adalah salah satu divisi dari alga yang memiliki pigmen berwarna hijau. Alga
ini bersifat eukariotik dan memiliki klorofil dalam jumlah banyak sehingga alga
ini tampak berwarna hijau. Bentuk kloroplas yang terdapat dalam sel alga ini
bermacam- macam, ada yang seperti mangkuk, jala, spiral, pita, dan bintang. Di
dalam kloroplas juga terdapat pirenoid, fungsinya sebagai penghasil amilum
dalam proses fotosintesis. Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada
yang bersel banyak. Ada yang mikroskopik dan ada yang makroskopik. Pada alga
mikroskopik, ada organisme yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni,
bentuknya masih tergolong tumbuhan rendah, sedangkan alga makroskopis bentuknya
mirip umbuhan tinggi.
Alga
hijau merupakan golongan terbesar dibandingkan dengan divisi lain dan bisa
ditemukan di air tawar, air laut,dan pada tempat lembab. Beberapa spesies juga
membentuk simbiosis dengan tumbuhan lain, disebut Linchenes. Alga hijau banyak
dimanfaatkan untuk bahan makanan, produk kecantikan, suplemen, dan lain- lain.
1.2 Landasan Teori
Alga termasuk golongan tumbuhan
berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relatif tidak berdiferensiasi,
tidak membentuk akar batang dan daun. Tubuh alga atau ganggang secara
keseluruhan disebut dengan thallus ganggang dan golongan thallophyta yang lain
dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah yaitu yang sangat erat dengan organisme
lain yang paling primitif dan mulai muncul pertama kali di bumi. Sifat tumbuhan
rendah yang memiliki stuktur yang kompleks, diperkirakan terdapat sekitar 30.0000 spesies ganggang yang
tumbuh di bumi. (Tjitrosoepomo,1983).
Lebih
dari 7000 spesies chlorophyta yang telah diidentifikasi. Kebanyakan hidup di
perairan air tawar, namun ada juga spesies yang hidup di laut dan di daratan.
Berbagai spesies chlorophyta uniseluler hidup sebagai plankton atau mendiami
tanah lembap. Beberapa spesies hidup simbiotik di dalam eukariota lain,
menyumbangkan sebagian produk fotosintesisnya sebagai asupan makanan inang.
(Campbell,2008)
Chlorophyceae
terdiri atas sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai
kormus tumbuhan tingkat tinggi. Biasanya hidup dalam air tawar, merupakan suatu
penyusun plankton atau sebagai bentos.Yang bersel besar ada yang hidup di air
laut, terutama dekat pantai. Ada jens-jenis chlorophyceae yang hidup pada
tanah-tanah yang basah, bahkan ada diantaranya yang tahan kekeringan (Tjitrosoepomo,2011).
Kebayakan chlorophyta memiliki
siklus hidup yang kompleks, dengan tahap-tahap reproduktif seksual maupun
aseksual. Hampir semua spesies dengan gamet-gamet biflagellata yang memiliki
kloroplas berbentuk mangkok. Pergiliran generasi telah dievolusikan pada sikus
hidup chlorophyta, termasuk Ulva, yang pergiliran generasinya bersifat
isomorfik. (Campbell,2008)
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan
adalah:
1. Untuk
Mengetahui Morfologi dan anatomi Chlorophyta
2. Untuk
Mengetahui Habitus Chlorophyta
3. Untuk
memahami perkembangbiakan Chlorophyta
4. Mendekatkan
diri pada Alam serta Kreatornya
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu Pelaksanaan
Tempat
: Laboratorium
Struktur Tumbuhan
Hari,
tanggal : Selasa, I5 &
22 September 2015
Waktu : 09.30 – 12.00 WIB
2.2 Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Preparat
Chlorophyta
3. Alat
Tulis
4.
Kamera
2.3 Langkah Kerja
1. Dilakukan
persiapan terhadap alat-alat praktikum.
2. Persiapan
spesimen yang akan diamati.
3. Dilakukan
pengamatan terhadap preparat dan awetan Chlorophyta.
4. Hasil
dicatat dan diidentifikasi.
5. Ciri
khas spesies didapat.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Chlorophyta
Mikroskopis
a. Cladophora sp
Clados
= cabang, pherein = membawa. Alga
hijau ini memiliki bentuk thallus benang bersekat bercabang dikhotom. Timbulnya
percabangan umumnya dari sel dekat ujug thallus. Habitat dari Cladophora sp banyak terdapat diperairan
tawar seperti, sawah, kolam, selokan, sungai dan lain-lain. Thallusnya memiliki
alat sejenis rhizoid untuk melekat pada substrat.
Kloroplas nya
berbentuk jala dan nukleus nya tersebar pada tiap sel nya.(Suroso, 1992) Dari
karakteristik Cladopora sp yang
bercabang dikotom dapat di ambil hikmah, bahwa segala sesuatu telah Allah
ciptakan berpasang-pasangan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yasin
ayat 36 yang artinya “ maha suci allah
yang telah mnciptakan semuanya berpasang-pasangan”.
b. Chlorococcus sp
Chloro=
hijau, coccus = bulat. Chlorococcus
sp memiliki bentuk thallus bulat dan kloroplas bulat. Merupakan organisme
uniseluler yang berkoloni. Hikmah yang dapat diambil dari Chlorococcus ini adalah, organisme ini memiliki kloroplas dan
thallus nya berbentuk sama, oleh karena itu sebagai seorang manusia kita harus
memiliki hati sebaik rupa kita, sama. Tidak boleh juga lain di mulut lain di
hati.
c. Zygnema sp
Zygnema sp
merupakan tumbuhan tingkat rendah dari divisi Chorophytadengan ciri-ciri yang
dimiliki yaitu bentuk thalus benang bersekat, thalusnya tidakbercabang, bentuk
kloroplas bintang, jumlah
selnya uniseluler, habitus
secarakoloni, bentuk koloninya benang, dan perkembangbiakan secara
generativ . Cirikhas yang dimiliki
oleh Zygnema sp yaitu kloroplas
berbentuk bintang bisaberkembang biak secara generativ tetapi
tidak memiliki organ pembiakan. Nilai Kehidupan yang dapat diambil adalah yaitu
kita sebagai manusia harusbisa
mengembangkan diri kita
secara maksimal dan
mencapai cita-citasehingga kita
bisa menjadi orang
sukses dan bisa
menjadi bintangdimasyarakat
maupun untuk di keluarga.
d. Spirogyra sp
Spirogyra
adalah Salah satu Spesies dari Chlorophyta yang berukuran mikroskopis dan
berbentuk benang. Spesies ini hidup di perairan tawar yang bening, atau di
daerah yang lembab. Spesies ini mampu berkembang secara vegetatif dan
generatif.
Spesies ini memiliki
ciri yang paling khas yaitu kloroplastnya yang berbentuk Spiral. Sebenarnya
spesies ini termasuk spesies yang uniseluler namun mereka berkoloni sehingga
terlihat panjang sperti benang, tubuhnya memiliki sekat sekat yang merupakan
sekat antar individu dan tidak bercabang.
Nilai yang dapat kita ambil dari spesies ini adalah bahwa
Spirogyra yang uniseluler membentuk koloninya sehingga terlihat lebih besar
meskipun sebenarnya tiap tiap individu mampu berfotosintesis dan mampu
berkembangbiak sendiri. Hal ini bisa sebagai teladan untuk kita bahwa meskipun
secara pribadi kita mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri namun untuk
menunjukan eksistensi, persatuan, dan kebesaran bangsanya kita harus tetap
bersatu membentuk koloni yang lebih besar.
e. Closterium sp
Kloroplasnya berbentuk bulan sabit dan thallusnya
juga berbentuk bulan sabit yang pada kedua ujungnya terdapat organel stigma (berwarna
dan berdenyut bila dalam keadaan preparat segar) (Suroso, 1992).
f. Chlorella sp
Tubuhnya bersel satu
serupa bola-bola kecil dengan kloroplas bentuk mangkok. Pembiakan secara
vegetatif dengan membelah diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora. Chlorella mempunyai nilai ekonomi yang
penting, karena perkembangbiakannya cepat dan mengandung gizi tinggi (protein,
lemak, vitamin: riboflavin, B12, karoten, dan sebagainya) (Suroso, 1992).
g. Chlamydomonas sp
Chlamydomonas
merupakan chlorophyceae bersel satu yang
bergerak, dari observasi yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop,
terlihat bahwa Chlamydomonas memiliki
bentuk tubuh oval dan memiliki dua flagel sebagai alat gerak serta pirenoid
untuk berfotosintesis.
Chlamydomonas
berkembangbiak secara vegetatif maupun generatif. Pembiakan secara vegetatif
dilakukan dengan cara membentuk atau menghasilkan zoospora berflagel melalui
pembelahan inti secara mitosis, sedangkan pembiakan secara generatif
menghasilkan zigospora. Zigospora ini didapatkan dari hasil pembelahan sel yang
menghasilkan gamet jantan atau gamet betina yang memiliki bentuk dan ukuran
relatif sama. Kedua gamet tersebut selanjutnya membentuk zigot yang dinding
selnya tebal atau disebut zigospora.
Chlamydomonas
memiliki nilai praktis dalam upaya untuk meningkatkan kemurnian biogas melalui
pengikatan karbondioksida dengan menggunakan mikroalga (Clamydomonas).
h. Euglena sp
Euglena sp merupakan
salah satu spesies dari Chlorophyta yang tidak berdinding sel, tidak bercabang
dan bergerak bebas, karna ia memiliki sebuah flagel yang memungkinkan dia untuk
bergerak aktif. Termasuk organisme uniseluler euglena hidup soliter. Perkembangbiakan
Euglena dengan cara pembelahan biner
secara membujur.
Tubuh dari spesies ini bulat memanjang dan keika berada
pada keadaan yang kurang nyaman tubuhnya akan membulat, Euglena hidup soliter di perairan tawar yang bersih. Salah satu
ciri dari Euglena yang paling khas
adalah adanya bintik mata dan jumlah flagelnya yang hanya 1 helai.
Pelajaran yang dapat diambil dari spesies ini adalah jika
seseorang mampu untuk bergerak aktif dan mencukupi kebutuhanya sendiri maka
hendaknya ia tidak bergantung dengan yang lain. Euglena adalah survivor sejati
yang mandiri, ia mampu membaca lingkunganya dan berusaha untuk beradaptasi
dengan lingkunganya dengan cara membulatkan tubuhnya dan mengembangkan
tubuhnya.
i.
Volvox
sp
Volvox Sp
merupakan alga dari divisi clorophyta dengan ciri-ciri yang dimiliki yaitu
memiliki kloroplas, hidup dengan cara berkoloni bergerak, koloninya berbentuk
bola, individu volvox sp membentuk
rangkaian benang sitoplasma antara yang satu dengan yang lainnya di permuakaan
koloni bola. Ciri khas dari spesies volvoxspadalah bentuk tubuhnya dapat membentuk koloni serupa
bola. Nilai kehidupan yang dapat diambil adalah kita sebagai manusia harus
berkoloni dan bersatu dalam membangun negara ini menjadi negara yang satu dan
memiliki tujuan yang bulat seperti bola.
j.
Cosmarium
sp
Cosmarium
merupakan alga hijau yang selnya berbentuk 2 setengah lingkaran yang saling
berhadapan. Di tengah sel terdapat satu
inti. Bentuk kloroplasnya mengikuti bentuk selnya.
k.
Hydrodidction
sp
Hydrodictyon (hydro = air, diction = jarring, jala). Alga hijau bentuk koloninya seperti jaring,
hidup di air tawar. Alga ini tergolong makroskopik, koloni anaknya berupa
gelembung panjang 1-2 cm dapat dilihat oleh mata, sering terdapat di sawah. Hydrodictyon,setiap selnya mengandung
kloroplas berbentuk jala pula. Pembiakan secara seksual dengan peleburan (fusi)
dua gamet menjadi zigot membentuk zoospora secara meiosis, lalu berkembang menjadi
koloni anak (Suroso, 1992).
l.
Oedogonium
sp
Berdasarkan observasi, Oedogonium
sp merupakan alga hijau berbentuk benang bersekat yang sudah memiliki alat
kelamin. Bentuk oogoniumnya berupa sel menggembung dan antheridiumnya berupa
sel- sel memipih kecil sebanyak 4 deret. Kloroplasmanya berbentuk jala. Oedogonium ada yang bersifat
heterothallus (antheridium dan oogonium terpisah pada 2 benang) dan ada yang
bersifat homothallus (antheridium terletak pada 1 benang).
4.2
Chlorophyta
Makroskopis
a.
Ulva lactuca
Ulva lactuca
merupakan chlorophyceae berbentuk mirip tumbuhan tinggi, dari observasi yang
telah dilakukan terlihat bahwa thallusnya berbentuk seperti lembaran mirip
seperti selada bokor, tidak berongga dan tidak memiliki cabang serta arah
tumbuhnya horizontal.
Ulva lactuca
berkembangbiak secara vegetatif maupun generatif. Pembiakan secara vegetatif
dilakukan dengan zoospora berflagel 4, sedangkan pembiakan secara generatif
dengan cara membentuk zigospora. ulva lactuca dapat ditemukan berhabitat di
laut menempel pada batuan pantai.
Ulva lactuca
memiliki nilai sebagai sumber makanan bagi manusia. Ulva oleh para ahli dianggap sebagai sumber makanan
yang sehat bagi manusia. Hal tersebut karena sebagai salah satu anggota dari
rumput laut, Ulva mengandung serat sehingga memakan Ulva dalam jumlah besar membantu memperlancar
pencernaan orang yg memakannya. Ulva
juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Hal tersebut merujuk pada
fakta bahwa Ulva yang dikeringkan
mengandung 18,7% air, 14,9% protein, 0.04% lemak, 50.6% gula tepung, dan 0.2%
serat. Adapun vitamin dan mineral yang ada dalam Ulva antara lain vitamin A
(jumlahnya sama dengan yg terkandung dalam kubis), vitamin B1, vitamin C, serta
iodin (jumlahnya 31 ppm). (Anonim, 2013)
b.
Caulerpa
taxifolia
Caulerpa
taxifolia merupakan
alga hijau yang arah tumbuhnyavertikal- horizontal. Alga ini melekat pada
substrat dengan menggunakan rhizoidnya. Ciri khas C. taxifolia ini adalah
bentuk phyloidnya yang menyerupai bulu ayam dan bersekat. Habitat di air laut.
Alga ini mengasilkan racun.
c.
Caulerpa
rasemosa
Caulerpa rasemosa memilikiarah tumbuh, cara melekat
pada substrat, dan habitat yang sama dengan Caulerpa
taxifolia. Ciri khas Caulerpa
rasemosa adalah phyloid yang bentuknya seperti buah anggur.
d.
Caulerpa
cupressoides
Memiliki arah
tumbuh, cara melekat, dan habitat yang sama dengan C. taxifolia dan C. rasemosa.
Yang menjadi ciri khasnya adalah phyloid yang bentuknya seperti cemara.
e.
Chara sp
Alga ini
memiliki bentuk thallus yang menyerupai tumbuhan tinggi seperti rumput,
beruas-ruas, berbuku-buku dan bercabang-cabang. Anteridiumnya berbentuk bulat
dan disebut globul. Oogoniumnya berbentuk lonjong mirip buah nanas dan disebut
nukul. Letak globul nya berada dibawah ketiak cabang dan nukul nya terletak
diatas ketiak cabang. (Suroso, 1992). Nukul diibaratkan sebagai seorang wanita
dan globul diibaratkan sebagai seorang pria, nukul berada di atas dan globul
berada di bawah, wanita pada zaman sekarang derajatnya sama dengan pria karena
adanya emansipasi bahkan dalam beberapa hal wanita seringkali dapat mengungguli
pria, tetapi seorang wanita tidak boleh lupa pada tugas utama nya yaitu
melayani suaminya.
f.
Nitella sp
Nitella
merupakan chlorophyceae berbentuk mirip tumbuhan tinggi, Nitella termasuk kedalam alga hijau yang memiliki tubuh
beruas-ruas, berbuku-buku, dan bercabang-cabang. Nitella berkembangbiak dengan zigospora, memiliki alat kelamin
berupa anteridium yang berbentuk bulat disebut globul dan oogonium berbentuk
lonjong seperti buah nanas yang disebut nukul.
Pada
pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, dapat terlihat
bahwa Nitella globul terletak pada
bagian atas ketiak cabang, sedangkan nukulnya terletak pada bagian bawah ketiak
cabang. Arah pertumbuhan Nitella adalah vertikal dan habitatnya banyak
ditemukan dalam perairan air tawar.
Nilai
yang dapat kita ambil dari kehidupan Nitella
diantaranya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa globul merupakan
alat kelamin jantan terletak diatas ketiak cabang sedangkan nukul terletak
dibawahnya. Globul sebagai alat kelamin jantan disini dimaksudkan sebagai
laki-laki pemimpin terhadap wanita. Artinya, pria berkewajiban memelihara
wanita dengan sebaik-baiknya. Pria mendapat segalanya, berat atau ringan untuk
kepentingan wanita.
Sebagaimana
yang dikatakan Allah dalam surah An-Nisaa’ ayat 34 “Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki laki) atas sebagian yang lain.” Islam
mengharuskan laki laki meringankan tugas wanita. Wanita memiliki kelebihan yang
tidak ada pada laki-laki. Begitu juga sebaliknya, laki laki memiliki kelebihan
yang tidak dipunyai wanita . Kedua melengkapi dan saling mengisi dalam
menjalankan tugas bersama.
g.
Enteromorpha
intestinalis
Thallus berupa
benang. Koloni
berbentuk benangsilindris mirip usus.Tubuhnya multiseluler.Pembiakan seksual
dengan anisogami
(Suroso,2015).
h.
Udotella sp
Udotella sp merupakan jenis alga hijau yang tidak memiliki zat kapur, bercabang, dan
bentuk thallusnya pipih tebal tidak
berongga dengan kemiripan seperti kipas. Perkembangbiakan Udotella sp dilakukan dengan berkoloni. Udotella sp berhabitat di laut.
i.
Enteromorpha
linzae
Enteromorpha linzae berbentuk pita pipih. Tubuhnya
multi seluler yang memiliki pembiakan seksual dengan anisogami (Suroso,2015).
j.
Chaetomorpha
sp
Chaetomorpha sp merupakan jenis alga hijau yang
tidak membentuk koloni, dari observasi yang telah dilakukan terlihat bahwa Chaetomorpha berwarna hijau muda sampai
hijau tua memiliki kemiripan seperti janggut atau rambut gimbal dengan thallus
tidak berongga berbentuk benang gilig serta bercabang tidak berpola. Chaetomorpha sp tidak memiliki kandungan
zat kapur.
Perkembangbiakan
Chaetomorpha sp adalah secara seksual
dengan anisogami. Chaetomorpha sp banyak ditemukan pada substrat pasir di
laut. Chaetomorpha memiliki
manfaat menyediakan rumah yang ideal untuk berbagai zooplankton atau hewan
sangat kecil seperti udang.
Nilai
yang dapat kita ambil dari Chaetomporpha
sp adalah sebagaimana ia bermanfaat menyediakan rumah bagi makhluk hidup
lain. Kita sebagai manusia haruslah dapat bersikap terbuka, empati, dan dapat
saling membantu serta tolong- menolong kepada sesama manusia lainnya.
Sebagaimana yang dikatakan Allah
dalam surah Al-Maidah ayat 2 “Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Allah mengajak untuk saling
tolong-menolong dalam kebaikan dengan beriringan ketakwaan kepada-Nya. Sebab
dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah.
k.
Codium
fragilis
Codium fragilis mempunyai satu inti dan kloroplas. Alga ini tumbuh
mendatar pada substratnya dan bagian atasnya yang bercabang merupakan alat
reproduksinya. Sebagian besar epifit pada alga yang lain atau air. Pada bagian
tubuhnya yang lunak bebentuk lembaran yang tidak berpori. Alga ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
l.
Codium
spongosum
Bentuk tubuh
seperti bagian tudung pada jamur.Dipermukaan atasnya terdapat
pori-pori.Dipermukaan bawahnya terdapat sruktur berupa serabut akar (Aini,
2011).
m.
Halimeda sp
Halimeda merupakan
tumbuhan rendah dengan jenis alga yang mengandung pigmen klorofil sehingga
berwarna hijau. Memiliki thallus agak kaku dan rhizoid untuk melekat pada
substrat. Thallusnya menyerupai daun dan bentuknya seperti kaktus. Dinding sel tersusun atas selulosa,
pektin serta peptidoglikan.
Reproduksi Halimeda dengan cara fragmentasi yaitu Perkembangbiakan dilakukan
dengan pemotongan bagian tubuh, selanjutnya potongan tubuh tersebut tumbuh
menjadi individu baru. Habitatnya di laut yang berkedalaman
kurang lebih 0,5 m sampai 1 m. Umumnya melekat pada batu karang yang merupakan
substratnya. Spesies Halimeda ini memiliki suhu di
atas suhu kamar yang berkisar sekitar 27ยบ.
Halimeda memiliki nilai manfaat sebagai bahan makanan bagi hewan laut
dan dapat diolah menjadi bahan baku obat-obatan.
n.
Vallonia sp
Vallonia Sp
merupakan salah satu cholophyta bentuk mirip tumbuhan tinggi, ciri-ciri yang
dimiliki vallonia Sp adalah bentuk
thalusnya bulat menggembung. Berkembang biak secara vegetatif dan generativ,
berkembang biak secara vegetativ membentuk spora dan secara generativ
menggunakan sel gamet, pertumbuhan arah horizontal, thalusnya berongga,
habitatnya di laut, dan tidak bercabang. Ciri khas yang dimiliki adalah Vallonia Sp bentuknya seperti balon dan
memiliki rongga. Nilai kehidupan yang dapat diambil adalah semakin menggembung
maka semakin besar, jika semakin besar jangan menjadi orang yang sombong.
semakin besar seseorang maka semakin merendah.
o.
Bornetella
nitida
Bornetella
nitida adalah cholophyta berbentuk mirip dengan tumbuhan
tingkat tinggi, ciri-ciri yang dimiliki adalah bentuk thalus lonjong
menggembung. Berkembang biak secara vegetativ dan generativ, berkembang biak
secara vegetativ dengan membentuk spora
dan secara generativ menggunakan sel gamet. Pertumbuhan horizontal,
thalusnya berongga, habitat di laut, dan
tidak bercabang. Ciri khas yang
dimiliki adalah bentuknya seperti mentimun dan memiliki rongga.Nilai kehidupan
yang dapat diambil adalah arah perkembangan
Negara Indonesia harus horizontal seperti arah pertumbuhan pada Bornetella
nitida.Harus menjadi negara yang unggul dan berkulitas.
DAFTAR
PUSTAKA
Yudianto, Suroso Adi.(1992). Pengantar Cryptogamae (Sistematik tumbuhan rendah). Bandung:Tarsito
Yudianto, Suroso Adi dan Surakusuma, Wahyu (2015). Petunjuk Praktikum Botani Cryptogamae. Bandung:
Departemen Pendidikan Biologi UPI
Anonim, 2013. Biologi Online. [Online] Tersedia :http://www.biologionline.info/2014/03/klasifikasi-ulva-lactuca.html.
[25
September 2015]
Baker, A.L. et
al. 2012. Phycokey -- an image based key to Algae (PS Protista),
Cyanobacteria, and other aquatic objects. University of New Hampshire Center
for Freshwater Biology. http://cfb.unh.edu/phycokey/phycokey.htm 25 Sep 2015.
Campbell, N.A.,
Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Airlangga
Hasnanadip. 2015.Tolong Menolong (Ta’awun) Menurut Pandangan Al-Qur’an. [Online]
Tersedia :http://hasnanadip.blogspot.com/2015/01/tolong-menolong-taawun-menurut.html.
[25 September 2015]
Tjitrosoepomo,
gembong. 2011. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta:
UGM PRESS. Diakses melaui http://alwi14hernandes.blogspot.com/2014_10_01_archive.html
pada tanggal 25 September 2015.
Tya. 2011. Laporan Taksonomi Tumbuhan Rendah. [Online] Tersedia :http://tyanagbio.blogspot.com/2011/01/laporan-taksonomi-tumbuhan-rendah-kelas_06.html
. [22 September 2015]
Aini. Willa, Qurrotu. 2011. Laporan Cryptogamae. [Online] Tersedia
:http://marchantia-wila.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_22.html
. [22 September 2015]