Kamis, 12 November 2015

Chlorophyta (Cryptogamae)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Alga adalah organisme berpigmen yang tubuhnya berupa thallus dengan alat reproduksi yang pada umumnya berupa sel tunggal. Namun ada alga yang alat reproduksinya berupa sel banyak.
Chlorophyta adalah salah satu divisi dari alga yang memiliki pigmen berwarna hijau. Alga ini bersifat eukariotik dan memiliki klorofil dalam jumlah banyak sehingga alga ini tampak berwarna hijau. Bentuk kloroplas yang terdapat dalam sel alga ini bermacam- macam, ada yang seperti mangkuk, jala, spiral, pita, dan bintang. Di dalam kloroplas juga terdapat pirenoid, fungsinya sebagai penghasil amilum dalam proses fotosintesis. Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada yang bersel banyak. Ada yang mikroskopik dan ada yang makroskopik. Pada alga mikroskopik, ada organisme yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni, bentuknya masih tergolong tumbuhan rendah, sedangkan alga makroskopis bentuknya mirip umbuhan tinggi.
Alga hijau merupakan golongan terbesar dibandingkan dengan divisi lain dan bisa ditemukan di air tawar, air laut,dan pada tempat lembab. Beberapa spesies juga membentuk simbiosis dengan tumbuhan lain, disebut Linchenes. Alga hijau banyak dimanfaatkan untuk bahan makanan, produk kecantikan, suplemen, dan lain- lain.
1.2  Landasan Teori
Alga termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relatif tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar batang dan daun. Tubuh alga atau ganggang secara keseluruhan disebut dengan thallus ganggang dan golongan thallophyta yang lain dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah yaitu yang sangat erat dengan organisme lain yang paling primitif dan mulai muncul pertama kali di bumi. Sifat tumbuhan rendah yang memiliki stuktur yang kompleks, diperkirakan terdapat sekitar 30.0000 spesies ganggang yang tumbuh  di bumi. (Tjitrosoepomo,1983).
Lebih dari 7000 spesies chlorophyta yang telah diidentifikasi. Kebanyakan hidup di perairan air tawar, namun ada juga spesies yang hidup di laut dan di daratan. Berbagai spesies chlorophyta uniseluler hidup sebagai plankton atau mendiami tanah lembap. Beberapa spesies hidup simbiotik di dalam eukariota lain, menyumbangkan sebagian produk fotosintesisnya sebagai asupan makanan inang. (Campbell,2008)
Chlorophyceae terdiri atas sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Biasanya hidup dalam air tawar, merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos.Yang bersel besar ada yang hidup di air laut, terutama dekat pantai. Ada jens-jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah, bahkan ada diantaranya yang tahan kekeringan (Tjitrosoepomo,2011).
Kebayakan chlorophyta memiliki siklus hidup yang kompleks, dengan tahap-tahap reproduktif seksual maupun aseksual. Hampir semua spesies dengan gamet-gamet biflagellata yang memiliki kloroplas berbentuk mangkok. Pergiliran generasi telah dievolusikan pada sikus hidup chlorophyta, termasuk Ulva, yang pergiliran generasinya bersifat isomorfik. (Campbell,2008)
1.3  Tujuan
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah:
1.      Untuk Mengetahui Morfologi dan anatomi Chlorophyta
2.      Untuk Mengetahui Habitus Chlorophyta
3.      Untuk memahami perkembangbiakan Chlorophyta
4.      Mendekatkan diri pada Alam serta Kreatornya


BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Waktu Pelaksanaan
      Tempat                        : Laboratorium Struktur Tumbuhan
Hari, tanggal               : Selasa, I5 & 22 September 2015
Waktu                         : 09.30 – 12.00 WIB

2.2 Alat dan Bahan
1.   Mikroskop
2.   Preparat Chlorophyta
3.   Alat Tulis
4.   Kamera

2.3 Langkah Kerja
1.   Dilakukan persiapan terhadap alat-alat praktikum.
2.   Persiapan spesimen yang akan diamati.
3.   Dilakukan pengamatan terhadap preparat dan awetan Chlorophyta.
4.   Hasil dicatat dan diidentifikasi.
5.   Ciri khas spesies didapat.











BAB IV
PEMBAHASAN

4.1     Chlorophyta Mikroskopis
a.       Cladophora sp
Clados = cabang, pherein = membawa. Alga hijau ini memiliki bentuk thallus benang bersekat bercabang dikhotom. Timbulnya percabangan umumnya dari sel dekat ujug thallus. Habitat dari Cladophora sp banyak terdapat diperairan tawar seperti, sawah, kolam, selokan, sungai dan lain-lain. Thallusnya memiliki alat sejenis rhizoid untuk melekat pada substrat.
Kloroplas nya berbentuk jala dan nukleus nya tersebar pada tiap sel nya.(Suroso, 1992) Dari karakteristik Cladopora sp yang bercabang dikotom dapat di ambil hikmah, bahwa segala sesuatu telah Allah ciptakan berpasang-pasangan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 36 yang artinya “ maha suci allah yang telah mnciptakan semuanya berpasang-pasangan”.
b.      Chlorococcus sp
Chloro= hijau, coccus = bulat. Chlorococcus sp memiliki bentuk thallus bulat dan kloroplas bulat. Merupakan organisme uniseluler yang berkoloni. Hikmah yang dapat diambil dari Chlorococcus ini adalah, organisme ini memiliki kloroplas dan thallus nya berbentuk sama, oleh karena itu sebagai seorang manusia kita harus memiliki hati sebaik rupa kita, sama. Tidak boleh juga lain di mulut lain di hati.
c.       Zygnema sp
Zygnema sp merupakan tumbuhan tingkat rendah dari divisi Chorophytadengan ciri-ciri yang dimiliki yaitu bentuk thalus benang bersekat, thalusnya tidakbercabang,  bentuk  kloroplas  bintang,  jumlah  selnya  uniseluler,  habitus  secarakoloni, bentuk koloninya benang, dan perkembangbiakan secara generativ . Cirikhas  yang  dimiliki  oleh  Zygnema sp  yaitu  kloroplas  berbentuk  bintang  bisaberkembang biak secara generativ tetapi tidak memiliki organ pembiakan. Nilai Kehidupan yang dapat diambil adalah yaitu kita sebagai manusia harusbisa  mengembangkan  diri  kita  secara  maksimal  dan  mencapai  cita-citasehingga  kita  bisa  menjadi  orang  sukses  dan  bisa  menjadi  bintangdimasyarakat maupun untuk di keluarga.
d.      Spirogyra sp
Spirogyra adalah Salah satu Spesies dari Chlorophyta yang berukuran mikroskopis dan berbentuk benang. Spesies ini hidup di perairan tawar yang bening, atau di daerah yang lembab. Spesies ini mampu berkembang secara vegetatif dan generatif.
Spesies ini memiliki ciri yang paling khas yaitu kloroplastnya yang berbentuk Spiral. Sebenarnya spesies ini termasuk spesies yang uniseluler namun mereka berkoloni sehingga terlihat panjang sperti benang, tubuhnya memiliki sekat sekat yang merupakan sekat antar individu dan tidak bercabang.
            Nilai yang dapat kita ambil dari spesies ini adalah bahwa Spirogyra yang uniseluler membentuk koloninya sehingga terlihat lebih besar meskipun sebenarnya tiap tiap individu mampu berfotosintesis dan mampu berkembangbiak sendiri. Hal ini bisa sebagai teladan untuk kita bahwa meskipun secara pribadi kita mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri namun untuk menunjukan eksistensi, persatuan, dan kebesaran bangsanya kita harus tetap bersatu membentuk koloni yang lebih besar.
e.       Closterium sp
Kloroplasnya berbentuk bulan sabit dan thallusnya juga berbentuk bulan sabit yang pada kedua ujungnya terdapat organel stigma (berwarna dan berdenyut bila dalam keadaan preparat segar) (Suroso, 1992).


f.       Chlorella sp
Tubuhnya bersel satu serupa bola-bola kecil dengan kloroplas bentuk mangkok. Pembiakan secara vegetatif dengan membelah diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora. Chlorella mempunyai nilai ekonomi yang penting, karena perkembangbiakannya cepat dan mengandung gizi tinggi (protein, lemak, vitamin: riboflavin, B12, karoten, dan sebagainya) (Suroso, 1992).
g.      Chlamydomonas sp
Chlamydomonas merupakan chlorophyceae  bersel satu yang bergerak, dari observasi yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, terlihat bahwa Chlamydomonas memiliki bentuk tubuh oval dan memiliki dua flagel sebagai alat gerak serta pirenoid untuk berfotosintesis.
Chlamydomonas berkembangbiak secara vegetatif maupun generatif. Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan cara membentuk atau menghasilkan zoospora berflagel melalui pembelahan inti secara mitosis, sedangkan pembiakan secara generatif menghasilkan zigospora. Zigospora ini didapatkan dari hasil pembelahan sel yang menghasilkan gamet jantan atau gamet betina yang memiliki bentuk dan ukuran relatif sama. Kedua gamet tersebut selanjutnya membentuk zigot yang dinding selnya tebal atau disebut zigospora.
Chlamydomonas memiliki nilai praktis dalam upaya untuk meningkatkan kemurnian biogas melalui pengikatan karbondioksida dengan menggunakan mikroalga (Clamydomonas).
h.      Euglena sp
Euglena sp merupakan salah satu spesies dari Chlorophyta yang tidak berdinding sel, tidak bercabang dan bergerak bebas, karna ia memiliki sebuah flagel yang memungkinkan dia untuk bergerak aktif. Termasuk organisme uniseluler euglena hidup soliter. Perkembangbiakan Euglena dengan cara pembelahan biner secara membujur.
            Tubuh dari spesies ini bulat memanjang dan keika berada pada keadaan yang kurang nyaman tubuhnya akan membulat, Euglena hidup soliter di perairan tawar yang bersih. Salah satu ciri dari Euglena yang paling khas adalah adanya bintik mata dan jumlah flagelnya yang hanya 1 helai.
            Pelajaran yang dapat diambil dari spesies ini adalah jika seseorang mampu untuk bergerak aktif dan mencukupi kebutuhanya sendiri maka hendaknya ia tidak bergantung dengan yang lain. Euglena adalah survivor sejati yang mandiri, ia mampu membaca lingkunganya dan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkunganya dengan cara membulatkan tubuhnya dan mengembangkan tubuhnya.
i.        Volvox sp
Volvox Sp merupakan alga dari divisi clorophyta dengan ciri-ciri yang dimiliki yaitu memiliki kloroplas, hidup dengan cara berkoloni bergerak, koloninya berbentuk bola, individu volvox sp membentuk rangkaian benang sitoplasma antara yang satu dengan yang lainnya di permuakaan koloni bola. Ciri khas dari spesies volvoxspadalah  bentuk tubuhnya dapat membentuk koloni serupa bola. Nilai kehidupan yang dapat diambil adalah kita sebagai manusia harus berkoloni dan bersatu dalam membangun negara ini menjadi negara yang satu dan memiliki tujuan yang bulat seperti bola.
j.        Cosmarium sp
Cosmarium merupakan alga hijau yang selnya berbentuk 2 setengah lingkaran yang saling berhadapan. Di tengah sel terdapat  satu inti. Bentuk kloroplasnya mengikuti bentuk selnya.


k.         Hydrodidction sp
Hydrodictyon (hydro = air, diction = jarring, jala). Alga hijau bentuk koloninya seperti jaring, hidup di air tawar. Alga ini tergolong makroskopik, koloni anaknya berupa gelembung panjang 1-2 cm dapat dilihat oleh mata, sering terdapat di sawah. Hydrodictyon,setiap selnya mengandung kloroplas berbentuk jala pula. Pembiakan secara seksual dengan peleburan (fusi) dua gamet menjadi zigot membentuk zoospora secara meiosis, lalu berkembang menjadi koloni anak (Suroso, 1992).

l.        Oedogonium sp
Berdasarkan observasi, Oedogonium sp merupakan alga hijau berbentuk benang bersekat yang sudah memiliki alat kelamin. Bentuk oogoniumnya berupa sel menggembung dan antheridiumnya berupa sel- sel memipih kecil sebanyak 4 deret. Kloroplasmanya berbentuk jala. Oedogonium ada yang bersifat heterothallus (antheridium dan oogonium terpisah pada 2 benang) dan ada yang bersifat homothallus (antheridium terletak pada 1 benang).

4.2     Chlorophyta Makroskopis
a.       Ulva lactuca
Ulva lactuca merupakan chlorophyceae berbentuk mirip tumbuhan tinggi, dari observasi yang telah dilakukan terlihat bahwa thallusnya berbentuk seperti lembaran mirip seperti selada bokor, tidak berongga dan tidak memiliki cabang serta arah tumbuhnya horizontal.
Ulva lactuca berkembangbiak secara vegetatif maupun generatif. Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan zoospora berflagel 4, sedangkan pembiakan secara generatif dengan cara membentuk zigospora. ulva lactuca dapat ditemukan berhabitat di laut menempel pada batuan pantai.
Ulva lactuca memiliki nilai sebagai sumber makanan bagi manusia. Ulva oleh para ahli dianggap sebagai sumber makanan yang sehat bagi manusia. Hal tersebut karena sebagai salah satu anggota dari rumput laut, Ulva mengandung serat sehingga memakan Ulva dalam jumlah besar membantu memperlancar pencernaan orang yg memakannya. Ulva juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Hal tersebut merujuk pada fakta bahwa Ulva yang dikeringkan mengandung 18,7% air, 14,9% protein, 0.04% lemak, 50.6% gula tepung, dan 0.2% serat. Adapun vitamin dan mineral yang ada dalam Ulva antara lain vitamin A (jumlahnya sama dengan yg terkandung dalam kubis), vitamin B1, vitamin C, serta iodin (jumlahnya 31 ppm). (Anonim, 2013)

b.      Caulerpa taxifolia
Caulerpa taxifolia merupakan alga hijau yang arah tumbuhnyavertikal- horizontal. Alga ini melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoidnya. Ciri khas C. taxifolia ini adalah bentuk phyloidnya yang menyerupai bulu ayam dan bersekat. Habitat di air laut. Alga ini mengasilkan racun.
c.       Caulerpa rasemosa
Caulerpa rasemosa memilikiarah tumbuh, cara melekat pada substrat, dan habitat yang sama dengan Caulerpa taxifolia. Ciri khas Caulerpa rasemosa adalah phyloid yang bentuknya seperti buah anggur.
d.      Caulerpa cupressoides
Memiliki arah tumbuh, cara melekat, dan habitat yang sama dengan C. taxifolia dan C. rasemosa. Yang menjadi ciri khasnya adalah phyloid yang bentuknya seperti cemara.
e.       Chara sp
Alga ini memiliki bentuk thallus yang menyerupai tumbuhan tinggi seperti rumput, beruas-ruas, berbuku-buku dan bercabang-cabang. Anteridiumnya berbentuk bulat dan disebut globul. Oogoniumnya berbentuk lonjong mirip buah nanas dan disebut nukul. Letak globul nya berada dibawah ketiak cabang dan nukul nya terletak diatas ketiak cabang. (Suroso, 1992). Nukul diibaratkan sebagai seorang wanita dan globul diibaratkan sebagai seorang pria, nukul berada di atas dan globul berada di bawah, wanita pada zaman sekarang derajatnya sama dengan pria karena adanya emansipasi bahkan dalam beberapa hal wanita seringkali dapat mengungguli pria, tetapi seorang wanita tidak boleh lupa pada tugas utama nya yaitu melayani suaminya.
f.       Nitella sp
Nitella merupakan chlorophyceae berbentuk mirip tumbuhan tinggi, Nitella termasuk kedalam alga hijau yang memiliki tubuh beruas-ruas, berbuku-buku, dan bercabang-cabang. Nitella berkembangbiak dengan zigospora, memiliki alat kelamin berupa anteridium yang berbentuk bulat disebut globul dan oogonium berbentuk lonjong seperti buah nanas yang disebut nukul.
Pada pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, dapat terlihat bahwa Nitella globul terletak pada bagian atas ketiak cabang, sedangkan nukulnya terletak pada bagian bawah ketiak cabang. Arah pertumbuhan Nitella  adalah vertikal dan habitatnya banyak ditemukan dalam perairan air tawar.
Nilai yang dapat kita ambil dari kehidupan Nitella diantaranya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa globul merupakan alat kelamin jantan terletak diatas ketiak cabang sedangkan nukul terletak dibawahnya. Globul sebagai alat kelamin jantan disini dimaksudkan sebagai laki-laki pemimpin terhadap wanita. Artinya, pria berkewajiban memelihara wanita dengan sebaik-baiknya. Pria mendapat segalanya, berat atau ringan untuk kepentingan wanita. 
Sebagaimana yang dikatakan Allah dalam surah An-Nisaa’ ayat 34 “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki laki) atas sebagian yang lain.” Islam mengharuskan laki laki meringankan tugas wanita. Wanita memiliki kelebihan yang tidak ada pada laki-laki. Begitu juga sebaliknya, laki laki memiliki kelebihan yang tidak dipunyai wanita . Kedua melengkapi dan saling mengisi dalam menjalankan tugas bersama.
g.      Enteromorpha intestinalis
Thallus berupa benang. Koloni berbentuk benangsilindris mirip usus.Tubuhnya multiseluler.Pembiakan seksual dengan anisogami (Suroso,2015).
h.      Udotella sp
Udotella sp merupakan jenis alga hijau yang tidak memiliki zat kapur, bercabang, dan bentuk thallusnya  pipih tebal tidak berongga dengan kemiripan seperti kipas. Perkembangbiakan Udotella sp dilakukan dengan berkoloni. Udotella sp berhabitat di laut.
i.        Enteromorpha linzae
Enteromorpha linzae berbentuk pita pipih. Tubuhnya multi seluler yang memiliki pembiakan seksual dengan anisogami (Suroso,2015).
j.        Chaetomorpha sp
Chaetomorpha sp merupakan jenis alga hijau yang tidak membentuk koloni, dari observasi yang telah dilakukan terlihat bahwa Chaetomorpha berwarna hijau muda sampai hijau tua memiliki kemiripan seperti janggut atau rambut gimbal dengan thallus tidak berongga berbentuk benang gilig serta bercabang tidak berpola. Chaetomorpha sp tidak memiliki kandungan zat kapur.
Perkembangbiakan Chaetomorpha sp adalah secara seksual dengan anisogami. Chaetomorpha sp  banyak ditemukan pada substrat pasir di laut. Chaetomorpha memiliki manfaat menyediakan rumah yang ideal untuk berbagai zooplankton atau hewan sangat kecil seperti udang.
Nilai yang dapat kita ambil dari Chaetomporpha sp adalah sebagaimana ia bermanfaat menyediakan rumah bagi makhluk hidup lain. Kita sebagai manusia haruslah dapat bersikap terbuka, empati, dan dapat saling membantu serta tolong- menolong kepada sesama manusia lainnya.
Sebagaimana yang dikatakan Allah dalam surah Al-Maidah ayat 2 “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Allah mengajak untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan beriringan ketakwaan kepada-Nya. Sebab dalam ketakwaan, terkandung ridha Allah.
k.      Codium fragilis
Codium fragilis mempunyai satu inti dan kloroplas. Alga ini tumbuh mendatar pada substratnya dan bagian atasnya yang bercabang merupakan alat reproduksinya. Sebagian besar epifit pada alga yang lain atau air. Pada bagian tubuhnya yang lunak bebentuk lembaran yang tidak berpori. Alga ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
l.        Codium spongosum
Bentuk tubuh seperti bagian tudung pada jamur.Dipermukaan atasnya terdapat pori-pori.Dipermukaan bawahnya terdapat sruktur berupa serabut akar (Aini, 2011).
m.    Halimeda sp
Halimeda merupakan tumbuhan rendah dengan jenis alga yang mengandung pigmen klorofil sehingga berwarna hijau. Memiliki thallus agak kaku dan rhizoid untuk melekat pada substrat. Thallusnya menyerupai daun dan bentuknya seperti kaktus. Dinding sel tersusun atas selulosa, pektin serta peptidoglikan.
Reproduksi Halimeda dengan cara fragmentasi yaitu Perkembangbiakan dilakukan dengan pemotongan bagian tubuh, selanjutnya potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru. Habitatnya di laut yang berkedalaman kurang lebih 0,5 m sampai 1 m. Umumnya melekat pada batu karang yang merupakan substratnya.  Spesies  Halimeda ini memiliki suhu di atas suhu kamar yang berkisar sekitar 27º.
Halimeda  memiliki nilai manfaat sebagai bahan makanan bagi hewan laut dan dapat diolah menjadi bahan baku obat-obatan.
n.      Vallonia sp
Vallonia Sp merupakan salah satu cholophyta bentuk mirip tumbuhan tinggi, ciri-ciri yang dimiliki vallonia Sp adalah bentuk thalusnya bulat menggembung. Berkembang biak secara vegetatif dan generativ, berkembang biak secara vegetativ membentuk spora dan secara generativ menggunakan sel gamet, pertumbuhan arah horizontal, thalusnya berongga, habitatnya di laut, dan tidak bercabang. Ciri khas yang dimiliki adalah Vallonia Sp bentuknya seperti balon dan memiliki rongga. Nilai kehidupan yang dapat diambil adalah semakin menggembung maka semakin besar, jika semakin besar jangan menjadi orang yang sombong. semakin besar seseorang maka semakin merendah.
o.      Bornetella nitida
Bornetella nitida adalah cholophyta berbentuk mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, ciri-ciri yang dimiliki adalah bentuk thalus lonjong menggembung. Berkembang biak secara vegetativ dan generativ, berkembang biak secara vegetativ dengan membentuk spora  dan secara generativ menggunakan sel gamet. Pertumbuhan horizontal, thalusnya berongga, habitat  di laut, dan tidak bercabang.     Ciri khas yang dimiliki adalah bentuknya seperti mentimun dan memiliki rongga.Nilai kehidupan yang dapat diambil adalah  arah  perkembangan  Negara Indonesia harus horizontal seperti arah pertumbuhan pada  Bornetella nitida.Harus menjadi negara yang unggul dan berkulitas.  

DAFTAR PUSTAKA

Yudianto, Suroso Adi.(1992). Pengantar Cryptogamae (Sistematik tumbuhan rendah). Bandung:Tarsito
Yudianto, Suroso Adi dan Surakusuma, Wahyu (2015). Petunjuk Praktikum Botani Cryptogamae. Bandung: Departemen Pendidikan Biologi UPI
Anonim, 2013. Biologi Online. [Online] Tersedia :http://www.biologionline.info/2014/03/klasifikasi-ulva-lactuca.html. [25 September 2015]
Baker, A.L. et al.  2012.  Phycokey -- an image based key to Algae (PS Protista), Cyanobacteria, and other aquatic objects. University of New Hampshire Center for Freshwater Biology. http://cfb.unh.edu/phycokey/phycokey.htm 25 Sep 2015.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G.  2008.  Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Airlangga
Hasnanadip. 2015.Tolong Menolong (Ta’awun) Menurut Pandangan Al-Qur’an. [Online] Tersedia :http://hasnanadip.blogspot.com/2015/01/tolong-menolong-taawun-menurut.html. [25 September 2015]
Tjitrosoepomo, gembong. 2011.  Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM PRESS. Diakses melaui  http://alwi14hernandes.blogspot.com/2014_10_01_archive.html pada tanggal 25 September 2015.
Tya. 2011. Laporan Taksonomi Tumbuhan Rendah. [Online] Tersedia :http://tyanagbio.blogspot.com/2011/01/laporan-taksonomi-tumbuhan-rendah-kelas_06.html . [22 September 2015]
Aini. Willa, Qurrotu. 2011. Laporan Cryptogamae. [Online] Tersedia :http://marchantia-wila.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_22.html . [22 September 2015]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar